KOG 2009:Di sini kita bermula...


Bismillahirrahmanirrahim....


Alhamdulillah 3x......
Satu hari suntuk video ini cuba disiapkan dan akhirnya siap juga:)
Setelah sebulan program Kansai Onna Gathering(KOG) berlalu, baru dapat disiapkan videonya. Maaf atas kesibukan saya sendiri dan sahabat lain sepanjang spring holiday ini. Jazakallahukhair buat semua yang menyertai program yang julung-julung kali diadakan di kawasan kansai ini. InsyaAllah, moga program seperti ini mampu menjadi pemangkin dalam perkembangan dakwah islamiyah di seluruh bumi jepun yang kebanyakannya masih dahagakan sinaran nur Illahi. Sungguh saya rindukan kemanisan ukhuwah yang terjalin sesama kita=)

Buat adik-adik dan sahabat yang dikasihi, jangan jadikan pertemuan kita ini hanya sekadar kenangan, namun jadikanlah ia sebagai titik tolak kita mengenal kembali "SAYA" iaitu diri kita sendiri. Sejak kita dilahirkan ke atas muka bumi ini, sedar atau tidak, masih banyak rahsia kejadian diri yang belum kita ketahui dan perlu dipelajari dalam rangka mengenali diri dan pencipta kita sendiri. Ingatlah ISLAM kita bukan hanya pada kad pengenalan, tapi adalah suatu nikmat yang amat berharga. Bagaimana kita akan merasai nikmat sebagai MUSLIM selagi kita tidak mengenali pencipta kita dan asal-usul kejadian kita serta mengapa kita diciptakan. InsyaAllah moga Dia sentiasa memimpin kita ke jalan yang diredhaiNya.

"Keep Sharpening your mind as a Muslim"

p/s: boleh jugak membaca entry penuh di IniCeritaKita. Kepada yang tidak dapat sertai kerana musim exam, insyaAllah kita jumpa di program akan datang.Nantikan hebahannya=)

mengharap pada yang tak sudi..=)


Bismillahirrahmanirrahim.....

Pernah tak dalam hidup ini, kita rasakan seperti kata-kata kita tidak bersambut?
pemberian kita tidak dibalas walaupun hanya dengan ucapan "thanks"?
aite(opponent) yg sedang bercakap dengan kita langsung tidak memandang wajah kita?
setiap kali kita bertanya hanya keluar bunyi "unmm.." atau gelengan kepala....
hinggakan ada juga di suatu saat...
huluran salam tanda maaf tidak di sambut...????

Manusia...manusia......macam-macam characternye kan??

ada yang sentiasa mengharap....
tapi, ada pula yang "keras hati"nya....

akhirnya...seorang yang melara
seorang lagi terus seperti itu.....
masing-masing dengan ego masing-masing!!

Alhamdulillah...alhamdulillah....alhamdulillah...
Nikmat berada dalam tarbiyah banyak mengajar saya erti kehidupan. Erti berserah pada yang Esa....
Saya yakin, setiap dari kita pasti inginkan di sekeliling kita teman-teman yang "sekepala" dengan kita, yang "sehaluan" dengan kita, dan bagi yang sudah di bawah tarbiyah...pasti inginkan yang "sefikrah" dengan kita. Namun, semua itu tidak semudah yang kita inginkan. Terutamanya pelajar oversea seperti saya. Kami ditempatkan di pelbagai universiti di seluruh jepun, hinggakan dulunya sahabat baik ketika di malaysia, kini terpisah beribu batu......seperti dua orang sahabat saya ni, seorangnya di Ibaraki( ke utara jepun) dan seorang lagi di tottori(ke selatan jepun). Alhamdulillah, walaupun terpisah jauh, ikatan hati atas lafaz syahadah yang sama pasti akan bersua jua:)

Saya sentiasa berpegang dengan ayat-ayat ini yang senantiasa menjadi motivasi kepada saya. Kerna apa, kerna saya yakin bahawa setiap rencana Allah itu pasti ada hikmah di sebaliknya yang mahukan kita belajar bersabar dan redha dengan ketetapanNya.

"...boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."(2:216)

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanNya...." (2:286)

Setiap kali ada kekurangan dan ketidaksefahaman dalam perhubungan kita dengan teman di sekeliling, cerminlah diri kita kembali. Suluh hati kita. Pasti masih ada "lompong-lompong" yang bertampuk lama di hati kita yang masih belum dibuang. Jangan selalu mengharapkan untuk orang memahami kita, tapi mulalah dari diri kita sendiri. Jangan terus mengharap kerna kita sendiri yang akan menahan sakitnya. Sebaliknya, bersihkanlah hati. Penuhilah ia dengan zikir dalam mengingatiNya, agar sinaran cahaya itu terpancar ke raut wajah kita hingga terpalit ketenangan pada orang di sekeliling kita.

Saya juga lemah seperti insan-insan yang lain. Kadang-kadang perasaan terlalu berharap agar teman di sisi bisa memberi reaksi yang diinginkan, hanya akan melukai diri sendiri. Alhamdulillah, tarbiyah dari Illahi banyak mendidik saya agar lebih kuat menghadapi ujianNya. Janganlah mengharapkan pada manusia, tapi berharaplah pada yang lebih berkuasa. Kerna Dialah pemegang hati-hati kita. Kerana Allahlah, manusia bisa merasai nikmat gembira, sedih, marah, kasihan dan pelbagai lagi. Malah jika kita lapar pun kerna Allah yang membuat kita rasa lapar. Justeru, belajarlah bertawakal padaNya. Kita hanya mampu berusaha dengan membaiki hati yang sedang rosak dan istiqamah dalam berdoa, namun pemberian hidayah itu adalah kerja Allah. Serahlah segalanya pada Dia. Mohonlah pertolongan Allah dengan jalan sabar dan mengerjakan solat. Semoga Allah sentiasa menempatkan kita bersama-sama orang yang beriman. Jika kita yakin dengan Allah, maka mengapa kita perlu bersedih lagi kerana manusia dan hal duniawi??
Pernahkah kita menyewa atau menjual rumah melalui ejen penjualan, dan mengadakan kontrak penyerahan kuasa atas rumah kita?Perwakilan penuh pada ejen untuk melakukan apa sahaja pada harta kita...bukankah itu perwakilan penuh?Kita mewakilkan pada si Fulan untuk mengelola harta kita seperti yang ia kehendaki. Ini sering terjadi. Pegawai ejen akan bertanya,"Anda sudah tanda tangan?" Dan kita jawab,"Tanda tangan, sudah semestinya!" Kita percaya dengannya, kita serahkan harta kita padanya, kita begitu mudah menandatangani kontrak penyerahan kuasa atas harta kita.
Mudahkan apabila timbul keyakinan terhadap si Fulan. Pasti ketenangan yang dirasai setelah menyerahkan urusan kita pada yang kita percayai. Begitu mudah kita membuat perwakilan dengan manusia. Tapi, sudahkah kita tanda tangan dalam akad perwakilan dengan Allah? Maksud saya, akankah kita menyerahkan urusan hidup kita padaNya? Sukar bukan, jika kita masih belum mempercayai yang Allah itu Al-Wakil. Mana mungkin kita mengatakan kita bertawakal pada Allah sedangkan hati kita sentiasa risau akan akibat dan kadang tidak dapat menerima setiap dari ketetapanNya. Sahabatku, apakah kita tahu bagaimana bertawakal kepada Allah?Apakah kita tahu bagaimana hidup dan hati terkait dengan Allah?

Nabi S.A.W bersabda;
"Kalau kalian bertawakal pada Allah dengan sebenar-benar tawakal, maka Allah s.w.t akan memberi rezeki kalian seperti Dia memberi rezeki burung yang keluar pagi dan kembali petang dengan keadaan kenyang."(HR At-Tirmidzi,Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Apa ertinya "sebenar-benar tawakal"? Ertinya kita beramal dengan anggota badan, tetapi hati kita terkait dengan Allah. Anggota badan hanya mengambil "sebab", dengan bekerja keras setiap hari, membanyakkan ibadah sunat, giat belajar dan mencari apa yang bermanfaat untuk diri kita. Sedangkan hati hanya perlu terkait dengan Allah, hinggakan kita tidak memikirkan sebab dan akibat. Kelihatan seperti susah kan? InsyaAllah, belajarlah mengenali Allah itu "Al-Wakil".Nescaya akan lahir keyakinan hingga terlaksananya tawakal yang sebenar-benarnya itu....

Renungkanlah..janin di perut ibu makan melalui tali pusat dengan satu jalan, yakni plasenta. Ketika lahir, ia menangis. Mengapa? Ia merasa kehilangan jalan yang ia bisa gunakan. Ia tidak tahu kalau Allah dengan kasih sayangNya memberikan dua jalan padaNya, yakni payudara ibu. Allah s.w.t memberikan susu yang bersih, nikmat lagi bermanfaat. Ketika ia disapih, maka ia menangis kerana merasa kehilangan kebiasaan. Ia tidak tahu kalau Allah s.w.t memberikan empat jalan rezeki, yaitu dua makanan berupa daging dan sayuran, dan minuman berupa air dan susu. Bila ia mati, ia akan menangis kerana semua jalan telah ditutup. Ia tidak tahu kalau Allah s.w.t membukakan lapan jalan, iaitu pintu-pintu syurga.

Itulah Al-Wakil yang tidak akan pernah membiarkan kita dalam kesusahan. Ia tidak akan menghalangi satu rezeki pun dari manusia. Apabila Dia menghalangi, maka itu agar kita memikirkan hikmahnya, bahawa Allah s.w.t membuka jalan rezeki dengan menutup jalan rezeki yang lain, atau untuk menguji dan mengampuni kita, hingga kita keluar dari dunia sebagai penghuni syurga.

Katakanlah:"Wahai Tuhan yang mepunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."(Ali Imran:26)
Perhatikanlah betapa besarnya kerajaan Allah s.w.t dan pengaturanNya terhadap alam semesta ini, hingga kita tahu betapa layaknya kita bertawakal pada Allah s.w.t. Mengapa kita masih lagi berharap atau bersandar pada manusia sedangkan hanya pada Allahlah selayaknya kita bersandar dan bergantung harap, iaitu Dia yang Maha Memiliki? Tetapkanlah keyakinan di hati kita bahawa hanya Allah penyelesaian segala kesulitan. Jangan terus berharap pada teman kita untuk berubah, tetapi mulalah dari diri kita.Teruskan berdoa moga Allah melembutkan hati insan-insan di sekeliling kita dan agar kita terus diberi kekuatan iman menghadapi mehnah di dunia dalam perjalanan menuju syurga Illahi.

"Cukuplah bagiku Allah,(Dialah) sebaik-baik tempat bersandar."



siku-siku kehidupan


Teringat poem "the road not taken" yang belajar kat sekolah dulu....


TWO roads diverged in a yellow wood,

And sorry I could not travel both

And be one traveler, long I stood

And looked down one as far as I could

To where it bent in the undergrowth;


Then took the other, as just as fair,

And having perhaps the better claim,

Because it was grassy and wanted wear;

Though as for that the passing there

Had worn them really about the same,


And both that morning equally lay

In leaves no step had trodden black.

Oh, I kept the first for another day!

Yet knowing how way leads on to way,

I doubted if I should ever come back.


I shall be telling this with a sigh

Somewhere ages and ages hence:

Two roads diverged in a wood, and I—

I took the one less traveled by,

And that has made all the difference.


Sepanjang hidup di atas muka bumi ini, sedar tak yang kita seringkali akan sampai ke persimpangan jalan, memerlukan kita untuk membuat pilihan antara 2 jalan, jalan A atau B. Mustahil kita akan memilih kedua-duanya kerna itu di luar kemampuan insani. Walau macam mana susah sekalipun, pasti kita akan membuat satu pilihan. Pernah tak kita terfikir mengapa perlunya kita membuat pilihan, kadang-kadang hanya untuk satu hal yang kecil sahaja??


"Kan senang kalau hidup ni hanya ada satu pilihan, xpayah nak susah2 kita fikir sekadar utk memilih jalan/pilihan terbaik......"


Itulah fitrah kehidupan manusia .Masakan Allah menjadikan manusia itu sia-sia sahaja, membiarkan ia hidup di muka bumi ini dengan mudah tanpa sebarang tangunggjawab dan ujian. Dari sinilah datangnya hikmah Allah wujudkan siku-siku kehidupan dalam kehidupan hambaNya bergelar manusia. Di setiap siku, pasti ada satu pilihan yang akan membawa kita kepada satu jalan yang lurus dan satu lagi pilihan adalah jalan yang menjauhi kita dari jalan lurus itu. Kerna itulah Allah ciptakan syaitan dan nafsu untuk menggoda kita dalam membuat pilihan yang menentukan destinasi seterusnya dalam kehidupan kita.Siapa yang gagal dengan ujianNya ini, maka pilihan yang dibuat akan semakin menjauhinya dari jalan yang lurus itu. Namun sahabatku, ingatlah rahmat dan kasih sayang Allah mampu mengatasi segala yang lain. Dia akan sentiasa memimpin kita kepada pilihan yang baik yang bersesuaian dengan kita kerna sebagai pencipta, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Justeru, jika kita tersalah pilih jalan, janganlah salahkan Allah tetapi salahkanlah diri kita. Allah sentiasa memimpin kita ke jalan yang diredhaiNya, tapi kelemahan iman mampu menyebabkan kita tersalah pilih jalan dan akhirnya menjadi sahabat syaitan...nauzubillah!!


Masih ingat lagi waktu kecil-kecil dulu. Selepas keputusan UPSR keluar, saya sangat berharap dapat masuk sekolah aliran agama seperti SMAP Labu, lagipun kakak-kakak saya juga dihantar ke sekolah-sekolah agama, jadi faktor ini agak mempengaruhi saya. Namun, ternyata rencana Allah itu lebih baik. Saya dipilih untuk memasuki sekolah aliran sains dan bukannya agama iaitu soksek@SMSTSSS, satu-satunya SBP di pulau pinang. Ditakdirkan pada masa sama saya turut mendapat tawaran dari sebuah sekolah agama di pulau pinang, walaupun bukan SBP tapi antara sekolah yang terhebat juga di sekitar pulau pinang dan kawasan utara. Namun, atas nasihat cikgu-cikgu dan keluarga, akhirnya saya membuat keputusan untuk ke soksek. Masih ingat lagi sebelum hari mendaftar, saya menangis teresak-esak hanya kerana sedih lantaran tak dapat nak belajar bahasa arab seperti mana kakak-kakak saya yang lain(hihi..kelakar plak teringat kisah dulu-dulu). Mungkin ketika itu saya fikirkan sekolah menengah sains nih takde belajar bahasa arab dan agama sangat. Pada hari pertama mendaftar di soksek, tanpa diduga saya ditempatkan di kelas 1 cendekia, yang mana bahasa asing bagi kelas tersebut adalah bahasa arab. Alhamdulillah terubat kesedihan saya waktu itu....Betullah ayat-ayat cinta Illahi dalam surah al-baqarah ayat 216:


"...boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."


Dalam setiap pilihan yang kita buat, pasti Dia di situ memimpin kita ke arah jalan yang terbaik untuk kita. Sesungguhnya rencanaNya lebih sempurna dan terbaik untuk setiap hambaNya. Akal manusia tidak mampu untuk memikirkan apakah yang bakal berlaku seterusnya dalam kehidupannya di dunia ini. Yang penting adalah banyakkan solat istikharah dalam setiap pilihan yang kita buat, banyakkan berdoa moga Allah sentiasa memimpin kita kepada jalan yang benar serta belajar bertawakal kepadaNya.Sepanjang 5 tahun belajar di soksek, saya tidak pernah rasa menyesal ditempatkan di situ, sebaliknya di situlah saya mula mengenali usrah( even bukan yang macam mana saya faham sekarang..), dibelai dengan surah-surah hafazan, solat jemaah setiap waktu, al-maksurat setiap petang, dididik menjadi menjadi seorang "daei" walaupun kefahaman tangunggjawab seorang muslim itu belum diketahui. Sekurang-kurangnya saya bersyukur kerna didedahkan dengan "biah islami" yang sedikit sebanyak telah membentuk peribadi saya dan kesannya saya rasai hingga kini. Jazakalluhukhair buat ustazah aisyah, ustaz khairul dan abah(ustaz saedin) yang banyak memberi pengaruh dalam usia awal saya berjinak-jinak dengan islam. Hingga kini, setiap kali pulang ke malaysia, saya pasti akan mengikuti mak dan ayah ke masjid di kampung saya sebab rindu untuk mendengar kuliah subuh dari ustaz kesayangan saya, ustaz khairul. Alhamdulillah, walaupun sudah tamat sekolah masih berpeluang mendengar suara ustaz yang banyak menyentuh hati saya sejak menjejakkan kaki ke soksek. Masih ingat lagi, setiap kali ada ceramah atau kuliah dari ustaz, pasti nota poket berwarna hijau yang saya simpan dari form 1 akan dibawa. Bagi saya, bait-bait hikmah yang keluar dari kata-kata ustaz sangat penting sebagai peringatan kepada diri sendiri.



-spm 2003-


Masih terasa kehangatan pelukan ustazah aisyah ketika hari peperiksaan SPM diumumkan. Saya agak kaget tika itu. Keputusan penuh masih belum diumumkan, tiba-tiba ustazah datang dan terus memeluk saya. Beliau memberitahu keputusan peperiksaan saya sambil berbisik, lantas air mata jernih mula membasahi pipi saya. Ustazah tenangkan saya dan nasihatkan saya banyak bersabar. Rupa-rupanya saya antara pelajar terawal yang dibuka slip keputusan oleh cikgu-cikgu yang lain dan mereka agak terkejut dengan keputusan SPM saya. Dua subjek yang selalunya saya skor A bertukar menjadi B3. Peristiwa ini banyak mengajar saya untuk bersikap redha dengan ketentuanNya dan "never give up". Kini, sejak mula memahami konsep tawakal yang sebenarnya, saya sedar ketika di sekolah dahulu saya sentiasa mengharapkan pertolongan Allah tapi tidak tahu untuk bersikap redha dengan takdirNya. Alhamdulillah, kerna rahmat dan kasih sayangNya serta keputusan cemerlang subjek-subjek yang lain telah membawa saya ke sini, bumi sakura yang saya impikan sejak di awal persekolahan. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.......


Di sinilah saya mula mengenali "jahiliyah" dan di sinilah juga saya mula mengenali "tarbiyah". Ketika tahun pertama di bumi jepun ini, saya rasakan setiap pilihan yang saya buat semakin menjauhi "jalan lurus itu". Saya dibuai dengan cinta duniawi dan sentiasa ingin merasai keseronokan seperti teman-teman lain rasai. Syaitan sentiasa mencucuk-cucuk hati yang lemah ini dengan menimbulkan rasa bosan digelar "budak baik dan skema". Namun, Allah itu Maha Penyayang. Di setiap kali saya lalai dan leka dengan pesona duniawi, pasti akan terdetik rasa gusar di hati dan sering persoalan ini timbul, "betul ke apa yang sedang aku buat ini??"

Alhamdulillah, ketika di pertengahan tahun kedua di jepun, Allah beri petunjukNya lagi dan tika itu saya betul-betul yakin bahawa apa yang saya buat selama ini salah di sisi islam. Solat di awal waktu, solat sunat tak ditinggalkan tapi hati sangat kotor. Hanya mengingati Allah ketika beribadat tapi di lain waktunya leka dengan "pesona duniawi". Ternyata keputusan untuk meninggalkan semua itu telah membawa saya hingga berada di dalam sistem tarbiyah saat ini. Ketenangan ramadhan 2007 sehinggalah saat seorang sahabat mengajak saya ke autumn gathering 2007 dan jaulah UK/Ireland spring 2008. Alhamdulillah, siku-siku jalan yang saya telusuri kini sentiasa disinari cahaya rahmat dariNya. Namun, rasa gusar di hati masih mencengkam jiwa. "Apakah pilihan yang akan dibuat kelak??? Masihkah aku akan terus terpilih untuk berada di jalan ini?"


"Wahai Pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu"


Sahabat yang dikasihi, setiap dari kita diberi pilihan dalam hidup ini. Walau sejahil dan seteruk mana sekalipun diri kita, ingatlah Allah sentiasa di situ memimpin kita ke arah pilihan yang terbaik. Kita berhak untuk memilih.Kerna itu Allah kurniakan akal yang tiada pada makhluk lain. Berfikirlah secara rasional......

Dan mereka berkata,"Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan(peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala."(Al-Mulk:10)

Teruskanlah berdoa moga Allah mengurniakan hidayahNya pada kita. Sampai bila kita mahu hidup tanpa arah tujuan bagaikan robot yang akhirnya penat dengan kitaran kerja yang sama berulang kali, setiap hari.?Hidup kita bukanlah sekadar tidur, makan, belajar, kerja, main, shopping, dan kemudian tidur balik. Jangan fikir tiket sebagai muslim sudah cukup untuk menjamin kemasukan kita ke syurga selagi taggungjawab ibadah dan khilafah tidak dilaksanakan. Mohonlah pada Allah moga kita terpilih untuk menghadiri majlis-majlis ilmu demi mengenal pencipta dan diri kita sendiri.....InsyaAllah, Allah sentiasa mendengar rintihan kita siang dan malam. "Telefon" Allah tidak akan pernah busy untuk panggilan dari hamba-hambaNya yang mahu bertaubat. Mungkin sahabat kita akan busy untuk menjawab panggilan, tetapi Allah tidak. Dia sedia mendengar luahan hati kita bila-bila masa sahaja.

"Barangsiapa yang mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta;barangsiapa yang mendekat padaku sehasta,maka Aku akan mendekat padanya sedepa;dan barangsiapa yang datang padaKu berjalan,maka Aku (akan) mendatanginya dengan berlari-lari kecil."(HR Bukhari dan Muslim)




-@mamalinda`s house,saitama -


p/s: rindunye nak balik kobe...huhu=)

rasa gusar itu


di balik tirai sebuah senyuman
terpendam rasa gusar di hati
kini....
usia tarbiyah dariMu
sudah menjangkau angka 1 tahun
namun....
rasa gusar itu meresahkan diri
"karat-karat jahiliyah" yang bersarang
di lubuk hati
masih berbaki
satu-persatu ku cuba musnahkan
namun....
ternyata
besi yang sudah berkarat sukar untuk dibersihkan

ya Rabbi....
hati ini malu padaMu
aku bisa meluah pelbagai janji
namun...
masih banyak yang belum kukotakan

ya Ghaffar...
ampunilah hambaMu yang penuh
debu-debu dosa ini
bimbinglah daku...
teruskanlah tarbiyahMu ke atasku
agar kekuatan itu mampu ku bina
demi penyucian sebuah hati..
demi menyulusuri sebuah jalan
yang bakal membawaku
kepada pertemuan denganMu
kepada sebuah cinta yang agung..

sunguh hati ini rindukan belaian kasihMu...