Masa dan dakwah..


Bismillahirrahmanirahim..

Salam maal hijrah 1432H.
Alhamdulillah Allah masih beri keizinan untuk bernafas meniup udara ciptaanNya di tahun baru Islam yang pasti penuh dengan kebaikan dariNya yang kita tidak sangkakan.
Moga kedatangan tahun baru hijrah turut menginjakkan paradigma kita untuk mengislahkan diri dan umat masyarakat menjadi hamba-hambaNya yang lebih kualiti dari segi amal dan pemburuan cinta Illahi.

Sudah lama juga ana tak update apa-apa di sini.
InsyaAllah, moga perkongsian kali ini menjadi pembuka tirai kepada tahun baru ini yang pasti, secara peribadi banyak perubahan yang akan dialami selaku hambaNya di atas muka bumi ini.



Masa dan dakwah

Kata-kata Sayyid Qutb rahimahullah;
" Mereka (para penegak dakwah) tidak boleh putus asa dari memperbaiki jiwa dan menanamkan respon yang baik dari hati orang yang didakwahi. Meski apapun pengingkaran dan pendustaan yg dihadapi. Meski penolakan dan pembangkangan seperti apapun yang muncul. Jika seratus kali, dakwah belum sampai kepada hati. Jika seribu kali, dakwah belum masuk dalam jiwa. Mungkin akan masuk pada seribu satu kali. Dan seterusnya.....Jalan dakwah ini bukanlah perjalanan yang lembut dan mudah. Di sana ada puing-puing kebatilan dan kesesatan. Taqlid dan kebiasaan yang bersemayam dalam hati, yang harus disingkirkan secara perlahan-perlahan dengan berbagai cara. Semua lokasi yangs sensitif harus disentuh....." (Fi Zilal Quran)

Banyak ungkapan dan kata-kata kita yg tidak mampu menyentuh hati pada saat diucapkan. Tapi, ternyata kata-kata itu terakam dalam benak seseorang dan rakaman itu muncul kembali di saat yang lain, di waktu yang jauh setelah diungkapkan. Meski setelah bertahun-tahun lamanya.

Bisa juga kata-kata  yang baik itu yang telah kita sampaikan, disampaikan lagi melalui lisan orang lain dan melalui lisannya, banyak orang yang bisa menerimanya. Kata-kata kebaikan itu ibarat menebar benih kebaikan, yang akan tumbuh di mana tempat ia jatuh. Dan jika benih itu telah tumbuh, pohonnya menjadi berbuah  dan membawa manfaat yang banyak, dengan izin Allah swt.

" Tidakkah kalian perhatikan, bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. Akarnya teguh, dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya setiap musim seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Ibrahim: 25)

Ahsanul qaul, lisan yang baik itu pasti masuk ke dalam benak atau akal mad'u kita. Mungkin kesannya kita tak nampak sekarang kerna belum sampai masa untuk dia menerima kata-kata itu. Sohibu qiam, nilai yang ada pada mad'u tidak sama dengan nilai yang ingin disampaikan oleh seorang daei itu. Jadi, kita jangan expect perubahan itu akan berlaku dengan cepat. Sentuhlah mad'u kita pada masa yang sesuai, sesuai dengan kondisi dirinya dan sampaikanlah pada mereka sehingga merasakan nak dan nak lagi, bukannya kita syok sendiri nak habiskan pengisian sahaja.

Seorang daei itu perlu sensitif dengan jiwa mad'u kerna keberkesanan dakwah itu menuntut masa.
Jangan berputus asa dan mintalah kesabaran dari Allah swt kerna kata-kata yang baik itu pasti akan menumbuhkan benihnya, mungkin bukan sekarang dan melalui kita, tapi melalui orang lain pada masa yang lain.

Teruskanlah usaha kita kerna Allah yang melempar dan bukan kita yang melempar.
Allah adalah matlamat kita dan bukan natijahnya yang cepat menjadi ghayah kita.
Sucikanlah jiwa kita moga amal-amal yang mendatang bersih dari ghayah lain yang mengotori perjalanan ke syurgaNya...