Masa dan dakwah..


Bismillahirrahmanirahim..

Salam maal hijrah 1432H.
Alhamdulillah Allah masih beri keizinan untuk bernafas meniup udara ciptaanNya di tahun baru Islam yang pasti penuh dengan kebaikan dariNya yang kita tidak sangkakan.
Moga kedatangan tahun baru hijrah turut menginjakkan paradigma kita untuk mengislahkan diri dan umat masyarakat menjadi hamba-hambaNya yang lebih kualiti dari segi amal dan pemburuan cinta Illahi.

Sudah lama juga ana tak update apa-apa di sini.
InsyaAllah, moga perkongsian kali ini menjadi pembuka tirai kepada tahun baru ini yang pasti, secara peribadi banyak perubahan yang akan dialami selaku hambaNya di atas muka bumi ini.



Masa dan dakwah

Kata-kata Sayyid Qutb rahimahullah;
" Mereka (para penegak dakwah) tidak boleh putus asa dari memperbaiki jiwa dan menanamkan respon yang baik dari hati orang yang didakwahi. Meski apapun pengingkaran dan pendustaan yg dihadapi. Meski penolakan dan pembangkangan seperti apapun yang muncul. Jika seratus kali, dakwah belum sampai kepada hati. Jika seribu kali, dakwah belum masuk dalam jiwa. Mungkin akan masuk pada seribu satu kali. Dan seterusnya.....Jalan dakwah ini bukanlah perjalanan yang lembut dan mudah. Di sana ada puing-puing kebatilan dan kesesatan. Taqlid dan kebiasaan yang bersemayam dalam hati, yang harus disingkirkan secara perlahan-perlahan dengan berbagai cara. Semua lokasi yangs sensitif harus disentuh....." (Fi Zilal Quran)

Banyak ungkapan dan kata-kata kita yg tidak mampu menyentuh hati pada saat diucapkan. Tapi, ternyata kata-kata itu terakam dalam benak seseorang dan rakaman itu muncul kembali di saat yang lain, di waktu yang jauh setelah diungkapkan. Meski setelah bertahun-tahun lamanya.

Bisa juga kata-kata  yang baik itu yang telah kita sampaikan, disampaikan lagi melalui lisan orang lain dan melalui lisannya, banyak orang yang bisa menerimanya. Kata-kata kebaikan itu ibarat menebar benih kebaikan, yang akan tumbuh di mana tempat ia jatuh. Dan jika benih itu telah tumbuh, pohonnya menjadi berbuah  dan membawa manfaat yang banyak, dengan izin Allah swt.

" Tidakkah kalian perhatikan, bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. Akarnya teguh, dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya setiap musim seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Ibrahim: 25)

Ahsanul qaul, lisan yang baik itu pasti masuk ke dalam benak atau akal mad'u kita. Mungkin kesannya kita tak nampak sekarang kerna belum sampai masa untuk dia menerima kata-kata itu. Sohibu qiam, nilai yang ada pada mad'u tidak sama dengan nilai yang ingin disampaikan oleh seorang daei itu. Jadi, kita jangan expect perubahan itu akan berlaku dengan cepat. Sentuhlah mad'u kita pada masa yang sesuai, sesuai dengan kondisi dirinya dan sampaikanlah pada mereka sehingga merasakan nak dan nak lagi, bukannya kita syok sendiri nak habiskan pengisian sahaja.

Seorang daei itu perlu sensitif dengan jiwa mad'u kerna keberkesanan dakwah itu menuntut masa.
Jangan berputus asa dan mintalah kesabaran dari Allah swt kerna kata-kata yang baik itu pasti akan menumbuhkan benihnya, mungkin bukan sekarang dan melalui kita, tapi melalui orang lain pada masa yang lain.

Teruskanlah usaha kita kerna Allah yang melempar dan bukan kita yang melempar.
Allah adalah matlamat kita dan bukan natijahnya yang cepat menjadi ghayah kita.
Sucikanlah jiwa kita moga amal-amal yang mendatang bersih dari ghayah lain yang mengotori perjalanan ke syurgaNya...

From Seoul with love


 
Adik sayang,

rasa lemah dalam berdakwah itu pasti akan di rasai oleh setiap daei...
oleh siapa sahaja yg berjuang untuk menegakkan agamaNya...

tapi, jgn biarkan sampai rasa lemah itu menguasai diri kita...
jgn biar sampai kita kalah pada rasa itu..
sentiasa muhasabah...
tengok balik niat kita...
why kita nak buat kerja dakwah yang susah ni?
sedangkan boleh je kita nak tolak kalau kita tak nak...

Allah tak rugi dik...tapi kita yang rugi..

kerna itu sentiasa mintalah pada Allah..
agar sentiasa dikurniakan hati yang bersih..
agar kita bisa ikhlas...
agar dengan ikhlas dapat bantu kita atasi bila rasa lemah di jalan dakwah itu datang.....

sentiasa ingat adik sayang,
ikhlas itu kunci hati seorang daei...
mintalah pada Allah ya...
kerna sumber tenaga itu hanya dari rasa ikhlas..
rasa lillahitaala..

dan adik sayang..
akak juga masih terus menerus mencari rasa itu..:)

salam sayang dari akak.
from seoul with love^^

Tazkirah sebelum tidur: Saham seorang daei


Dari abu darda berkata;aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:
Barangsiapa melangkah kakinya ke suatu perjalanan menuntut ilmu,ALLAH akan menunjukkan baginya satu jalan dari jalan jalan menuju ke syurga,maksudnya bahawa kemahiran nya terhadap ilmu menjadi sebab baginya untuk memasuki syurga.
Para malaikat membentangkan sayap sayap kerana suka ke atas seorang yang menuntut ilmu.Para penghuni langit dan di bumi dan ikan ikan di laut,semuanya mendoakan keampunan bagi orang orang yang menuntut ilmu.Sesungguhnya kemuliaan seorang alim(org berilmu) ke atas seorang abid(ahli ibadah) adalah seperti kemuliaan bulan purnama ke atas bintang bintang.Dan sesungguhnya para ulama ialah pewaris para nabi.

Dan sesungguhnya para nabi tidak meninggalkan harta pusaka seperti dinar atau dirham(harta kekayaan) kecuali ilmu pengetahuan.Oleh sebab itu,barangsiapa yang mencari harta pusaka ini,sesungguhnya dia telah menerima baginya kebaikan yang besar

(HR Abu Daud & Tirmidzi)

Tanpa ilmu siapalah seorang daei itu.
Ilmulah saham seorang daei dalam melaksanakan kerja dakwah.

Tanpa ilmu kata-kata seorang daei itu kosong.
Bagai buih di lautan yang sirna tanpa guna.

Dan dengan ilmu seorang daei itulah, manusia beramal.
Sehingga mampu mengislah dunia yang kian hanyut dalam kegelapan

Dengan ilmu akan membawa seorang daei itu kepada amal.
Dan dengan amallah akan membawa sorang daei kepada redha dan syurgaNya.

Moga cinta pada dakwah membawa cinta kita pada ilmu...begitu juga sebaliknya.............

Buatmu ukhti....


Hilangmu meninggalkan seribu erti....
memberi kesan buat hati-hati yang menyayangimu
Di kala insan lain sibuk dengan ibadah ramadhan karim
juga pada yang ternanti-nanti ketibaan syawal
Dia kejutkan seisi bumi dan dunia dakwah ini
dengan pemergianmu
kembali menemui Sang Khaliq pencipta azalimu...

Ukhti yang disayangi
masih segar dalam ingatan
senyuman manismu...
kata-kata puitismu....
saat pertama kali kita berjumpa
dan ia juga yang telah memikat hati ini untuk mendekatimu
sebuah senyuman dan tawa
yang bisa saja menyentuh jiwa-jiwa yang dahagakan tarbiyah
yang dambakan kekuatan di jalan ini...
masih bugar di ingatan ini pada pertemuan kita yang terakhir
di atas muka bumi Allah ini
rumah Illahi menjadi saksi
hati-hati kita bersatu atas tujuan yang satu...
Moga perjuanganmu di jalan dakwah ini
hingga saat Dia mengambil nyawamu
menjadi bekalan buat mengharungi alam baru
yang bakal membawa kepada pertemuan denganNya kelak

Dan kami di sini titipkan buatmu ya ukhti
dunia dakwah ini telah kehilangan permata yang amat berharga
namun,
itulah sunnatullah
kematian itu pasti akan datang menemui kita
dan syahid di jalanNya itu impian setiap duat...

Ukhti,
dirimu telah dipilihNya
dan kami....
perlu meneruskan perjuangan suci ini
hingga saat kematian memanggil kami pula...
Nantikan kami di syurgaNya...
kerna itulah puncak tertinggi "mahligai" yang kita dambakan...

Jihad hingga ke syurga.....


Salam takziah buat ahli keluarga dan zauj ukhti Raihana Zainuddin.
Moga Allah titipkan ketabahan dalam hati-hati mereka untuk menghadapi hari-hari kemudian tanpa arwah di sisi...
Dunia itu hanyalah persinggahan dan ladang kita menyediakan bekal, namun syurga jualah tempat pertemuan kita yang hakiki..

KetentuanNya pasti datang kerna ia telah tertulis dalam kitabNya, Lauh Mahfuz....

Hingga saat Izrail mendatangi kita pula...


Wahai org yang berselimut, bangunlah persiapkan bekalmu!!!!!

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذا جاءَ أَجَلُهُم لا يَستَأخِرونَ ساعَةً ۖ وَلا يَستَقدِمونَ


Dan bagi tiap-tiap umat ada ajal(yang telah ditetapkan); maka apabila datang ajalnya, tidak dapat mereka dikemudiankan walau sesaatpun dan tidak dapat pula mereka didahulukan ( Al-A'raf:34)

Moga arwah kak raihana dan kandungannya ditempatkan bersama orang-orang yang beriman dan soleh.....amin.
Sungguh ana cemburu dan sayu dengan pemergianmu ukhtiku sayang T_T
Al-Fatihah...........

tangisan hati seorang murabbi


tangisan hati seorang murabbi...
ada kalanya kerna gembira 
atas perubahan pada mutarabbinya...
ada kalanya kerna sedih
lantaran terguris...

beginilah agaknya perasaan seorang ibu
acapkali anaknya beroleh kejayaan
tangisan kesyukuran itu dipanjatkan
dan...
acapkali si anak meninggikan suaranya
rasa marah dihamburkan padanya
tanpa penuh simpati
astaghfirullah.....

dan itulah kebiasaan hati ibu yang mulia
biarlah dimarahi..
hatinya tetap tenang mendengar tanpa membalas

indah kiranya seorang murabbi itu
bisa tegar seperti itu
sabar dan terus sabar
terus melangkah dengan senyuman
biarpun disakiti mutarabbinya...

kerna dia yakin
tarbiyah itu satu proses
yang mungkin panjang dan sukar...
namun dengan tarbiyahlah dia beriman
mutarabbinya bisa menjadi LUAR BIASA dari biasa
bisa menjadi SESEORANG dari bukan siapa-siapa...

kerna di hatinya 
tersemat nilai TAQWAdan IKHLAS
senjata yang mampu mematahkan segala suara
yang bisa melemahkan himmah juangnya...


ampunilah khilafku ya Rabb
andai ia punca
hidayah lewat pada si dia...

sungguh Kau Maha Mengetahui kelemahanku
berhadapan dengan insan yang panas hatinya
sedangkan aku sensitif peribadinya
sedalam mana tergurisnya hati ini
akan ku telan biar jadi lumat

kerna  dia adalah sayangku
kerna dia adalah ratu hatiku
yang sedang ku gilap
agar dia menjadi permata buat dakwah ini
agar dia menjadi srikandi buat agama ini

tenangkanlah hatinya..........
kerna hanya Engkaulah Pemegang hati-hati kami...
Ighfirly ya Qayyum....Ighfirly ya Latif....Ighfirly ya `Aziz...

dan itulah TARBIYYAH darimu...
mengajarku dari titik kelemahanku....

Angan-angan dan azam


Bismillahirrahmanirrahim...

Bersama uswatun hasanah mengingatkan ana pada perjumpaan bulanan W yang pernah dibuat di bumi penuh kedamaian lagi kehijauan itu pada suatu tika dahulu. Perjumpaan yang pasti akan membasahkan hati yang kering dan rindu mendengar kata-kata manis yang keluar dari akhawat-akhawat yang ana sayangi. Kini, W tidak lagi berpeluang ke bumi penuh kedamaian itu.
Namun, Allah hadirkan permata-permata hati yang sangat junsui hatinya dari bumi tersebut. Alhamdulillah ana masih diberi keizinan untuk menjejakkan kaki ke sana.



Bersama mereka, seperti memberi kekuatan dan kata semangat buat diri ini walaupun ternyata tugas yang dipikul tidak semudah itu. Membina rijal-rijal!!.. dan bukannya membina rumah yang boleh sahaja roboh pada bila-bila masa. Namun, atas rasa cinta dan sayang yang Allah hadiahkan, semakin kuat dirasakan ikatan tali anugerah Illahi itu. Masing-masing ada karakternya. Melihat ke dalam diri mereka, mengingatkan ana pada diri ini ketika masih bertatih di jalan ini. Seperti ada cermin yang mereflekkan kembali zaman silam ana.

" Akak, saya takutla. Saya mempunyai azam yang sangat tinggi terhadap anak binaan saya. Kalau boleh saya nak diorang jadi orang yang sama-sama berjuang untuk agama ni. Tapi, saya risau kalau saya hanya memasang azam tapi tidak berjaya melaksanakannya.....seperti tidak membenarkan azam saya..."

Tergamam seketika tatkala seorang dari mereka meluahkan rasa di hatinya. Mungkin sedikit terkesan dengan pengisian yang disampaikan pada waktu itu. Jika diimbas kembali pengalaman dulu, boleh sahaja air mata berharga ini mengalir keluar, tapi di hadapan mereka ana kuatkan hati. Tidak akan sesekali kelemahan diri ini ditonjolkan di hadapan mereka.

Adik sayang,

Siddiq itu ada tingkatannya. Mempunyai azam yang tinggi dan penuh kebaikan itu satu yang baik. Tidak salah untuk dirimu memiliki tekad yang tinggi. Fitrah manusia, mengimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi. Tapi, dengan usahamu untuk mencapai azammu, itu adalah yang terbaik walaupun mungkin ia belum tercapai seperti mana katamu "membenarkan azammu". Mungkin pada tahap sekarang, adik berada pada tingkatan siddiq dalam tekad/azam dan bukan lagi pada tingkatan siddiq menepati tekad. Allah tahu apa yang kamu usahakan ya dik. Jangan sampai rasa takut itu melemahkan tindakan dan usahamu.
Yakinlah, Allah itu Maha Adil dan menyukai hamba-hambaNya yang membenarkan janjiNya.


"Dan di antara orang mukmin itu ada orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur , dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya), agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu kerana kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima taubat mereka. Sungguh Allah Maha Pengampun Maha Penyayang." (Al-Ahzab:23)

Seperti mana kata-kata Yahya bin Muaz;
 " Seseorang akan terus berlambat-lambat selagimana dia dibuai dengan angan-angan."


Angan-angan dan azam itu tidak sama ya dik. Jangan sampai azam kita hanya tinggal angan-angan kerna setiap orang yang menjadikan angan-angan sebagai pemandunya, sudah pasti langkahnya akan menjadi amat berat. Akhirnya dia hanya akan menemui fatamorgana yang memperdayakannya sahaja.
Tetapi seseorang yang tidak mempunyai angan-angan, iaitu seorang yang tinggi keazamannya, kita akan dapati dia sentiasa terkehadapan dalam setiap kebaikan selama-lamanya. Ha..bagaimana nak jadi macam ni?


Keazaman yang tinggi adalah teman kepada niat. Ingat lagi tingkatan siddiq sebelum azam? Niat kan. Siddiq dalam niat. Kerna itu kita perlu sentiasa bersihkan hati terlebih dahulu. Niat yang bersih dan ikhlas itu penting dalam berdakwah. Bagaimana kita dapat menyentuh hati manusia kiranya hati kita masih bercampur dengan keinginan dunia yang lain? Sesuatu usaha dakwah itu tidak akan berjaya kecuali apabila syaitan dan nafsu tidak mempunyai bahagian di dalam kontrak yang berlaku di antara seorang daei dan Tuhannya.
Mari kita teliti kata-kata Mutarrif bin Abdullah al-Shikhir al-Amiriyy, iaitu seorang tabiin dan anak kepada seorang sahabat yang masyur;


"Kebaikan amal adalah dengan sebab kebaikan hati. Kebaikan hati pula adalah dengan sebab kebaikan niat. Sesiapa yang suci, maka dia akan disucikan. Tetapi sesiapa yang mencampur adukkan, maka dia akan dicampuradukkan."


Keazaman yang tinggi itu mengekalkan kebersihan hati dan mengelakkannya daripada ditimpa sebarang perkara remeh, bahkan ia sentiasa disibukkan oleh perkara-perkara yang besar. Bahkan, keazaman yang tinggi juga dapat memelihara hati daripada terkena pelbagai jenis penyakit, keaiban serta panahan syaitan. Jadi, tak salah ya dik jika kita memiliki azam yang tinggi kerna ia dapat membersihkan hati kita. Tetapi, sebelum kita memasang azam yang lain lagi, muhasabah kembali niat kita untuk memikul tugas dakwah ini. InsyaAllah jika niat itu juga siddiq, maka adik tidak akan rasa berat dan takut untuk meneruskannya. Kerna itu niat di permulaan, iaitu permulaan yang betul itu perlu supaya kita bisa tsabbat di jalan ini. Bi iznillah.


"Hati umpama burung. Setiap kali meninggi, ia akan jauh daripada sebarang penyakit. Tetapi setiap kali merendah, dia akan diterpa pelbagai penyakit."-Ibn Qayyim

Indahnya kiranya hati kita juga bisa jadi seperti burung. Yang sentiasa terbang tinggi ke langit seperti mana keazaman yang tinggi. Yang bisa menjauhkan dari sebarang penyakit hati dan memiliki jiwa yang besar untuk sentiasa bersedia menanggung bebanan dakwah.
Jagalah hati kita ya dik kerna hati itu sentiasa berbolak-balik. Mohonlah pada Pembolak-balik hati, agar bisa hati kita ditetapkan di jalanNya.


Carilah keikhlasan pada hati yang suci dan tenang iaitu hati yang sentiasa mengingati Allah.


Ala bizikrillahi tatmainnal qulub....
"Ingatlah, dengan mengingati Allah itu, hati akan menjadi tenang."(Ar-rad:28)


Jadikanlah ia sebagai bekal, kerna ikhlas itu kunci hati seorang daei.

aku dan waktu


Mengharap pada sang waktu
ingin sahaja ku katakan"berhenti!!!"
Tapi itu suatu yang mustahil
Mana mungkin detikan setiap saat itu bisa dihentikan
kecuali dengan kuasa sang penciptanya
Itulah hakikat kehidupan insan
Bagai kayuhan sebuah basikal menuju destinasinya
Takkan berhenti selagi belum tiba ke destinasi yang dituju
hakikat hidup
Yang mana sang waktu tidak akan pernah menunggu kita
Realitinya..
Kitalah yang perlu mengejarnya
menghargai setiap detikannya
bagaikan kita akan kehilangan insan yang kita sayangi

86400 saat....
Satu nilai yang cukup besar
namun kenapa masih mengharapkan sang waktu berhenti..
kenapa????
Istighfarlah.....
Seorang daei itu tiada masa lapang
baginya setiap detikan adalah bernilai
dakwah, belajar dan kerja...
itu tanggunggjawabnya
mana mungkin bisa digugurkan salah satu
hanya atas alasan masa yang tidak mencukupi
untuk menyelesaikan kedua-duanya
Ah! itu alasan semata...
Amanah tetap amanah
Perintah Allah tetap perintah
Tanyalah diri...
sudah cukupkah 24jam itu digunakan
untuk melaksanakan perintahNya???
Carilah ikhlas dalam setiap amalanmu
Muhasabah kembali..
ke mana hilangnya detik-detik saat
yang berharga itu.... 

kerna waktu itu adalah kehidupan....

"Wahai orang-orang yang beriman!Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Al-Hasyr:18)
 "Orang yang hidup untuk dirinya sendiri akan hidup seperti orang yang kerdil dan mati sebagai seorang yang kerdil.Tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang yang besar dan mati sebagai orang yang besar juga..."-Syed Qutb


 -tinta flowerlover @train-

CINTA


Buat sahabat-sahabat yang telah selamat pulang ke malaysia...
hati ini RINDU (>_<)

lidah tidak bisa mengungkapkan kata-kata cinta..
hanya pena mampu titipkan rasa cintaku pada antunna..
hibanya hati ku atas pertemuan kita yang cukup sekejap tempoh hari..
namun pertemuan yang hakiki di syurga kelak yang lebih ku dambakan..
agar bisa rasa cinta ini membawa kepada pertemuan kita kelak
atas jaringan hati kerna cinta di jalanNya..

puisi cinta yg menjadi pengikat hati kita;

cinta adalah kekuatan
yang mampu mengubah duri jadi mawar
mengubah sedih jadi riang
mengubah cuka jadi anggur
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibbah
itulah cinta..

sekalipun cinta telah ku uraikan
dan kujelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada
keteranganku sendiri..

meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang..
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
kata-kata pecah berkeping-keping
begitu sampai kepada cinta..

dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..

biarpun medan kita kini berbeza, namun ruh-ruh kita tetap menyatu...
Uhibbukunna fillah! moga kita bisa terus tsabat :)


~dari hati yg sentiasa menyintai dan merindui..=)

membina batu-bata


Bismillahirrahmanirrahim.......

kadang ku tertanya sendirian
bisakah batu-bata itu terbina
sedangkan sang pembina
masih belum cukup memahami
hakikat sang batu-bata
apakah unsur penguatnya?
apakah makanan keperluan hariannya?
apakah elemen yang membentuknya?
apakah yang mengikat ruh sang batu-bata?

kenyataannya....
sang pembina tahu perihal sang batu-bata
tapi yang merungsingkannya
kemampuan dirinya
yang kudrat tenaganya tidaklah sekuat mana
yang ilmu tentang binaan tidaklah setinggi mana yang disangka
yang kemahirannya dalam membina tidaklah sehebat mana

namun...
itulah hakikatnya
amanah di bahu
mana mungkin dilepaskan begitu sahaja
kerna itu bukan kriteria sang pembina
yang bertunjangkan kalimah Lailahaillallah
yang meyakini UA bisa tercapai dengan adanya batu-bata
yang hanya mengharapkan redha Tuannya atas usaha pembinaannya


buat sang pembina...
jangan pernah mengalah pada suara kelemahan itu
proses membina itu panjang
hanya yang ikhlas dan sabar
mampu bertahan

binalah batu-bata itu dengan kasih sayang (luv)

 yok! bina batu-bata dakwah^_^

Fi Dzilalil Murabbi...


Bismillahirrahmanirrahim..


dengan namaNya,
ar-Rahman..ar-Rahim..
ar-Rahman atas segalanya
ar-Rahim atas segalanya..

adunan rasa yang disimpan,
jauh di sudut yang paling dalam
buat jiwa-jiwa..yang berjiwa mutarabbi..
meski sudah jauh berjalan
jiwanya masih jiwa mutarabbi
mengharap sayang sang murabbi
mengharap kasih sang murabbi

wahai ‘abidurrahman..
dalam hatimu itu ada rasa sayang
dalam hatimu itu ada rasa kasih
sayang bukan sebarang sayang
kasih bukan sebarang kasih

cuma..cuma..
ingin kuingatkan..
diriku dan kalian
murabbi itu bukan malaikat
murabbi itu bukan nabi yang maksum,

cuma..cuma..
murabbi itu cuma seorang manusia,
yang dengan sedayanya mencuba
menjadikan nabi itu qudwah terbaik dalam hidupnya

dan kenapa, duhai pemilik hati ‘abidurrahman
perlu kalian mengeluh, berkeluh kesah
resah menanti murabbi sepertinya malaikat
menunggu murabbi sepertinya nabi
tanpa ada cacat walau sedikit

benar..benar..
benar murabbi itu seorang pemimpin
benar murabbi itu seorang guru
benar murabbi itu seorang teman
benar, seharusnya begitu

tapi..
ingin diingatkan,
diriku dan kalian..
kita merancang,
Allah jua merancang,
dan Dia adalah sebaik-baik perancang..

sabar..sabar..sabar duhai pemilik hati ‘abidurrahman..
tarbiyah itu dari Allah..

ada harinya tarbiyah itu lewat sang murabbi..
ada harinya tarbiyah itu lewat sang mutarabbi..
ada harinya tarbiyah itu, lewat diri kita sendiri…
tapi datangnya sama, dari Allah..

kenapa harus ada masa berhenti?
kenapa harus ada masa berhenti dari tarbiyah ini?
kenapa..?

yang miliki hatimu itu dirimu sendiri
yang miliki jiwamu itu jiwamu sendiri
yang miliki imanmu itu imanmu sendiri

Allah kan ada..
Allah ada..
Allah..

duhai pemilik hati ‘abidurrahman..
ku katakan begini,
untuk kalian yang memiliki jiwa mutarabbi
untuk diriku yang jua seorang mutarabbi
dan murabbi kita..jua seorang mutarabbi..
sampai..
murabbi teragung..

tidak rindukah kita pada baginda?

murabbi kepada murabbi teragung..?
DIA pemilik nyawa kita..
DIA pemilik hati kita..
DIA pemilik iman kita..
kembali pada asalnya diri.

jadi kenapa harus lari?


*puisi nukilan seorang ustaz....
merenung ku bertanya sang pemilik diri..
kenapa perlu rasa lemah?
kenapa perlu melarikan diri?
sedangkan jalan yang benar jelas terpampang di depan mata?
wahai sang pemilik diri...
hiasilah futurmu dengan bait-bait keimanan
jangan biar suara kelemahan itu melemahkan himmah mu
tetapkanlah mujahadahmu...
kerna tiada yang lebih indah melainkan 
tarbiyah dari murabbi Teragung
dalam perjalanan menuju syurgaNya....

"Dan janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (darjatnya), jika kamu orang yang beriman."(3:139)

cahaya cinta itu


Cahaya cinta itu
makin menebal dalam diriku
ighfirly ya Rabb atas khilafku
ighfirly ya Wadud atas tangisku ini
ingin sahaja aku hentikannya
tapi aku tidak bisa
tika dia menyatakan persoalan itu padaku
pernah ku fikirkan kemungkinan hal ini
namun bisa saja aku ungkapkan
"aku redha menerimanya seandai ia terjadi, kerna aku tidak bisa lari dari kenyataan yang suatu hari nanti dia tidak akan lagi menjadi milikku...."
aku bisa mengungkapkan kata-kata itu
kerna kutahu
kerna kusedar
hanya Engkau Murabbi teragungku
biar bersilih ganti di dunia ini
Murabbiku tetap Engkau Yang Satu
aku dambakan maghfirahMu 
ighfirly ya Allah!ighfirly ya Allah....
lisanku bisa mengakui hakikat sunnatullahMu
namun hatiku masih berat untuk menerima
ketetapanMu yang bakal terjadi
kerna hanya Engkau Maha Mengetahui jawapannya
"Sesungguhnya apapun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya."(Al-An`am:134)
berikanlah aku kekuatan
agar bisa cahaya cinta ini
tidak mendahului cintaku padaMu
agar bisa cahaya cinta ini
membawa aku kepada pertemuan denganMu
di syurga kelak.
Terima kasih ya Khaliq
kerna hadiahkan dia dalam hidupku
kerna dengan perantara dia
aku bertatih mengenaliMu kembali
kerna dengan perantara dia 
aku belajar tentang erti tarbiyah teragung dariMu....(T T)

Bit taufiq wan najah...


Bismillahirrahmanirrahim....

Tarbiyah dari Illahi itu sangat hebat kan?
Terkesima seketika tika seorang sahabat memberikan ayat-ayat cinta Illahi ni. 

Dia Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku......" ( Taha: 25)
Doa Nabi Musa ketika memohon pada Allah agar dikurniakan pendokong baginda dalam berdakwah.
Subhanallah.......
Allah sebaik-baik tempat untuk kita memohon pertolongan.
Moga Allah permudahkan 中間発表 ana esok. Doakan ye:)

Buat adik-adik dan sahabat-sahabat yang sedang berperang dengan imtihan (peperiksaan), 論文 (thesis) dan 発表(presentation), tenangkan hati dan banyakkan mengingati Allah.
InsyaAllah dalam kesusahan itu pasti ada kemudahannya. Yakinlah akan pertolonganNya.
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."(Al-Insyirah: 5-8)

اللّهُمَّ لا سَهْلا إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلا وَأَنْتَ

تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِيئْتَ سَهْلا

“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikannya mudah. Dan Engkau dapat jadikan susah itu mudah, apabila Engkau menghendakinya”


ربي زدني علماً وارزقني فهماً
Rabbi zidni ilma, warzuqni fahma

"Wahai tuhanku tambahkanlah kepadaku akan ilmu, dan kurniakan aku kefahaman."


"Dan mohonlah pertolongan( kepada Allah) dengan sabar dan solat. Dan (solat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang kusyuk"(Al-baqarah: 45)


Marilah kita sama-sama lemparkan persoalan kepada diri kita, adakah kita telah bersungguh-sungguh dalam jihad ilmu ini sebagaimana Nabi Muhammad (saw) telah bersungguh-sungguh dalam menyampaikan amanah risalah? Dan adakah kita telah merasai peritnya mujahadah dalam kesungguhan kita, sebagaimana Nabi Muhammad (saw) merasai peritnya mujahadah dalam kesungguhan baginda?Renungkanlah...

Moga Allah permudahkan setiap urusan kita. Selamat bermujahadah:)

"Ya Allah, bantulah kami dalam mujahadah kami dan tetapkanlah niat kami semata-mata keranaMu sebagaimana ikrar kami; sesungguhnya solat kami, ibadah kami, kehidupan kami dan kematian kami adalah semata-mata keranaMu, Tuhan sekelian alam."

Maa taufiq wannajah.......Fasbir sabran jameela (bersabarlah dengan sebaik-baik kesabaran)!



ikhlas dari,
FloWeRLoVeR

"ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa hambaMu yang lemah ini, hindarkanku dari rasa malas kerna ia pematah tekad dan ikhlasku.."ameen.

Me"manusia"kan manusia


Bismillahirrahmanirrahim...

Dalam liqa isnin lepas, tiba-tiba ana terkeluar perkataan ini..
"memanusiakan manusia"
Hihi peninla ahli liqa' yang mendengarnya.

Nampak macam pelik kan?
Kenapa nak "manusia"kan manusia sedangkan dah memang manusia?

Baiklah. Mari kita cuba fahami apa itu "manusia" terlebih dahulu sebelum kita bincangkan tentang ungkapan tadi.

"Wahai manusia!Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungghunya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setitis mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai abyi, kemudian (dengan beransur-ansur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami tutunkan air (hujan) di atasnya,hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah."(Al-Hajj:22)

Manusia. Makhluk ciptaan Allah yang dariNya kita datang dan kepadaNya kita kembali.
Dalam konteks inovasi, apabila sesuatu barang /mesin itu dicipta pastilah ada tujuan diciptakannya. Bagaimana kalkulator dicipta untuk memudahkan manusia mengira nilai-nilai yang besar, begitulah juga dengan penciptaan manusia. Mana mungkin Allah ciptakan manusia sekadar untuk memenuhi ruang bumi yang serba luas hanya sebagai sebahagian dari hidupan alam.
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia itu melainkan untuk beribadah kepadaKu."(51:56)
"...Aku hendak menjadikan khalifah di atas muka bumi ini......."(2:30)
Fitrah manusia itu, walau macam manapun difikirkannya, manusia tidak mampu untuk berfikir tentang tujuan penciptaannya. Atas sebab itu, Allah utuskan para nabi untuk menyampaikan pada manusia tujuan hidupnya di atas muka bumi ini dan bukannya untuk mengajarkan ilmu fizik, biologi etc. Kerna ilmu-ilmu tersebut mampu dikuasai manusia melalui nikmat akal kurniaan Allah. Manusia itu hanya perlu mencari dan mengkaji, kerna sunnatullah ilmu-ilmu ini telah terbentang luas di atas muka bumi. Manusia hanyalah perlu mencari dan menemukannya.

Ingat lagi kisah suatu kaum yang meminta pendapat rasulullah s.a.w tentang mendebungakan pohon kurma?
Ha, ingat tak apa jawapan rasulullah s.a.w?
أنتم أعلم بأمر د نيا كم
Kamu lebih mengetahui tentang urusan dunia kamu
Rasulullah s.a.w nak maksudkan di situ bahawa tak perlu bertanya pada baginda tentang hal-hal seperti itu kerna Allah telah kurniakan akal pada manusia yang tidak dimiliki mana-mana makhluk lain. Rasul diutus untuk menceritakan tentang matlamat hidup manusia dan manusia hanya perlu gunakan akal kurniaanNya sebagai alat untuk berfikir bagaimana untuk melaksanakan matlamat hidupnya.
"Sebagaimana kami telah kepadamu seorang rasul (Muhammad) dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu kitab(Al-Quran) dan hikmah(Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui." (Al-Baqarah:23)

Amat rugi manusia yang tidak menyedari hakikat kejadian dirinya. Tidak dinafikan jika ramai yang merasakan hidup mereka kosong lantaran si pemilik tubuh tidak mengenali sebenar-benar kejadian dirinya. Biarlah mewah, gembira dan bahagia sekalipun hidup seseorang itu, nalurinya tetap mengatakan "HIDUPKU KOSONG!". Neraca manusia dan neraca Allah itu bebeza sama sekali.
Pada perkiraan manusia, dengan memiliki ijazah yang hebat, pekerjaan yang bagus, duit yang mencukupi, keluarga yang bahagia sudah cukup untuk mengisi seisi hidupnya. Namun, manusia itu silap. Pada Allah, itu bukanlah sesuatu yang cukup sebagai pelengkap hidup insani. Selagi manusia tidak melaksanakan kedua-dua matlamat penciptaannya, selagi itu mereka tidak akan pernah puas untuk mencari unsur-unsur yang boleh mem'bahagia'kan mereka.

Sedar tak bahawa manusia itu bagaikan ROBOT sekiranya dia tidak memahami hakikat kejadian dan tujuan penciptaannya? Kenapa ana katakan ROBOT?
Cuba kita lihat kerja-kerja robot. Apabila disambung ke sumber elektrik, bekerjalah ia seperti mana yang telah diprogramkan oleh tuannya. Jika robot itu fungsinya adalah untuk mencuci pakaian, maka dari awal hinggalah kehilangan kuasa, kerjanya hanyalah "mencuci dan terus mencuci","berulang dan terus berulang".
Cuba kita muhasabah kembali kehidupan seharian kita.
Bangun pagi.........Solat......Pergi ke sekolah/kerja......Makan........Balik sekolah/kerja.....Tonton TV.....Layari internet.......Tidur..........dan keesokannya kita masih ulangi perkara yang sama kan? Berulang dan terus berulang!!
Ha, tak rasa ke kehidupan seperti ini tak ubah seperti robot kan?
Kerna itulah ana ungkapkan kata-kata di awal tadi, "memanusiakan manusia".

Kita perlu mengembalikan kembali nilai-nilai yang perlu ada pada seorang manusia supaya kehidupannya tidak lagi seperti robot yang dibayangkan tadi. Kehidupan yang seperti tiada matlamat yang jelas dan hanya mengulangi perkara yang sama hari demi hari.

Manusia yang bergelar "manusia" itu hidup kerna jiwanya hanya penuh dengan ketaatan pada Allah, fikirannya hanya penuh dengan BERFIKIR demi deenulislam dan jasadnya hanya bekerja demi kebangkitan Islam itu kembali.
Jika "robot-robot" lain mengatakan tidak mungkin untuk Islam bangun kembali, namun mereka tetap mengatakan YA.
Kerna keyakinan akan ketetapan Illahi itu memacu kehidupannya kepada usaha kerasnya sekaligus membentuk hadayatul rabbaniyyah (kehidupan rabbani) yang tiada lagi dikatakan ungkapan HIDUP KOSONG.




Nafas baru


Bismillahirrahmanirrahim...

titah bermula
berbekal himmah dari yang Maha Satu
disulami satu nafas baru
satu anjakan baru
kerna,
dalam kehidupan Rabbani itu
adanya bisikan lembut di hati
menyeru untuk sentiasa
membersihkan hati
memperbaharui niat
mencari nafas baru
agar kita bisa segar, ceria, teguh
untuk terus bertapak di jalan penuh liku ini
meninggalkan palit-palit jahiliyyah
sedikit demi sedikit dikikis
agar ia tidak bisa lagi menjadi batu penghalang
untuk terus bermujahadah
mengharapkan mardhatillah yang teragung
kerna dalam nafas baru itu
hanya ada DIA dalam setiap helaan..

~agar bisa dalam setiap helaan nafasku, hanya basah dengan zikrullah padaMu~
kerna nikmat tarbiyah dariMu, langkahku bermula dan terus mara....
atas kefahaman yang satu...
ad-da'wa ahsanul qaul wa AHSANUL `AMAL!

"Wahai Pembolak-balik hati, tetapkanlah hati-hati kami untuk terus thabat di jalan ini dan kekal dalam agamaMu."

-MEMBERI dan terus MEMBERI kerna ia pengikis rasa MEMILIKI-